Loading
Penulis: Felin Lorensa | Tanggal dibuat: 23 May 2025 | Kategori: Highlights
Share
Menteri Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Menkomdigi), Meutya Hafid, menyampaikan bahwa menurutnya game online tidak bisa dikategorikan sebagai olahraga karena tidak melibatkan aktivitas fisik.
Pernyataan tersebut disampaikan saat dirinya mengunjungi Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9 di Purwakarta, bersama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dilansir dari sebuah video yang diunggah Kompas TV pada 14 Mei lalu.
“Kalau bagi saya, sport tetap perlu melibatkan juga giat fisik, selain juga online. Saya gak bilang online itu jelek, tapi tetap, kalau namanya sport perlu ada giat fisiknya,” ucap Meutya Hafid.
Pernyataan ini muncul setelah polemik mengenai game online, yang kembali mencuat setelah Gubernur Dedi Mulyadi menyebut kebiasaan siswa bermain game sebagai salah satu alasan pengiriman siswa bermasalah ke barak militer.
Esports telah diakui sebagai cabang olahraga resmi oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sejak tahun 2020. Kini, perkembangan game online sebagai esports menunjukkan kemajuan yang signifikan. Esports telah berhasil menyumbangkan prestasi di ajang nasional seperti Pekan Olahraga Nasional (PON), hingga mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional. Cabang esports juga akan kembali hadir dalam Asian Games 2026 di Aichi-Nagoya, Jepang mendatang.
Sebagai bentuk komitmen terhadap perkembangan esports, baru-baru ini Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI) telah mempersiapkan program pelatihan nasional (Pelatnas) berbasis pendekatan sports science. Program ini fokus pada pembinaan fisik, mental, dan strategi para atlet yang akan berlaga di SEA Games 2025 di Thailand.
Baca Juga : PB ESI Siapkan Pelatnas Sports Science Untuk SEA Games 2025
Dapatkan info seputar game & esports di channel DensPlay!
Rating Artikel
0